PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) meraih laba positif pada tahun 2017 lalu dengan pertumbuhan sebesar 2.8 persen yang bernilai sekitar Rp. 1.1 trilliun.
Ada pun kesuksesan yang diraih oleh Indosat ini sebagian besar didapat dari penjualan paket data seluler. Pertumbuhan akan kebutuhan paket internet harian untuk smartphone yang kian bertumbuh membuat layanan paket data Indosat membantu pendapatan Indosat. Dari tahun 2017 lalu, pengguna paket data internet Indosat naik 40,2 persen dibandingkan tahun 2016 lalu. Angka 40,2 persen ini setara dengan Rp 14,5 triliun.
Pada tahun 2017 lalu, hanya dari sektor multimedia, komunikasi data, dan internet (MIDI) hampir 10 persen. Tercatat pendapatan MIDI mencapai Rp 4,51 triliun pada 2017.
CEO Indosat, Joy Wahjudi mengatakan, keberhasilan yang dicapai oleh Indosat ini karena program transformasi operasional dan organsisasi selama tahun 2017 berhasil dijalankan dengan baik.
Keuntungan untuk terus mengembangkan layanan
Setelah mendapatkan keuntungan, pihak Indosat Ooredoo tidak mau terlena begitu saja. Perbaikan demi perbaikan yang masih perlu dilakukan pada beberapa sektor terus digenjot demi pencapaian lebih baik lagi.
Penambahan Base Transceiver Station(BTS) menjadi salah satu prioritas yang dilakukan Indosat. Sebagai catatan, Indosat menambahkan sebesar 61.357 BTP pada tahun lalu dan ingin terus menambahkan untu kualitas lebih baik.
Target pembangunan BTS yang ingin dicapai oleh Indosat Ooredoo sendiri adalah pada daerah luar pulau Jawa.
Daerah luar pulau Jawa memang masih memiliki permasalahan jangkauan yang perlu dibenahi. Masih banyak daerah-daerah diberbagai wilayah diluar pulau Jawa yang butuh penanganan khusus terkait layanan jaringan dari Indosat Ooredoo.
Tahun 2016 Indosat baru memiliki 85 juta pelanggan seluler, dan di 2017 naik menjadi 110 juta. Dengan tren positif ini, bukan tidak mungkin jumlah ini akan kembali meningkat di tahun 2018 ini.