Ponsel layar lipat sampai saat ini masih didominasi oleh raksasa teknologi Korea Selatan, Samsung. Teknologi layar lipat milik Samsung yang disebut “Infinite Flex Display” pertama kali ditanamkan pada smartphone Galaxy Fold yang diperkenalkan pada 20 Februari 2019. Ponsel ini dilengkapi engsel untuk mendukung kemampuan lipatnya. Dengan desain unik dan elegan, saat itu Samsung Galaxy Fold dijual di Indonesia dengan harga 30 jutaan.
Di bulan yang sama, Huawei juga menghadirkan ponsel layar lipat miliknya yaitu Mate X. Disusul oleh Motorola yang menyuguhkan RAZR dengan desain yang mengingatkan pada ponsel flip RAZR pada tahun 2003 silam.
Kini, semakin banyak perusahaan yang mengembangkan ponsel layar lipat. Tak mau ketinggalan, tiga perusahaan yakni Google, Xiaomi, dan Oppo juga berencana mengeluarkan ponsel lipat. Kabarnya, mereka akan bekerja sama dengan Samsung Display untuk mengembangkan panel OLED lipat yang akan diluncurkan tahun ini.
Sebenarnya, kabar mengenai ponsel layar lipat dari Google sudah mulai muncul sejak 2019. Kemudian dalam Google I/O bulan ini, Google memperkenalkan empat nomor model perangkat di baris sistem operasi Android 12 versi beta.
Salah satu perangkat tersebut memiliki kode nama “Passport” dengan nomor model GPQ72 yang diyakini sebagai ponsel layar lipat Google, Pixel Fold. Dua seri lainnya dari Google Pixel 6 memiliki nomor model GR1YH “Oriole” dan GF5KQ “Raven”. Dan terakhir dengan nomor model G4S1M “Barbet” yang diindikasikan sebagai ponsel Pixel 5a 5G.
Pixel Fold diindikasikan akan meluncur pada kuartal keempat tahun ini, bersamaan dengan dua seri dari Pixel 6. Google Pixel juga dikabarkan akan menggunakan teknologi kamera bawah layar yang dipatenkan Google. Teknologi ini akan membuat kamera tampak seperti menghilang.
Meski rumor tentang nomor model dan desain ponsel lipat sudah banyak beredar, Google sendiri belum memberikan informasi resmi apapun soal calon ponsel lipat pertamanya itu.
Kemudian ada Oppo yang akan menggunakan panel lipat jenis clamshell untuk ponsel layar lipat miliknya. Desain clamshell merupakan ponsel layar lipat yang dibuka dari bawah ke atas seperti yang ada di Samsung Galaxy Z Flip.
Rencananya panel Oppo akan berukuran 7,7 inci saat dibuka. Ukuran layar ini akan lebih besar dibandingkan dengan yang digunakan pada Galaxy Z Flip yang diluncurkan tahun lalu dengan ukuran layar sebesar 6,7 inci.
Sementara ketika ponsel ditutup, layar sekunder atau luarnya berukuran 1,5 sampai 2 inci saja. Nantinya, layar sekunder ini akan berfungsi untuk menampilkan notifikasi, preview saat mengambil foto dengan kamera utama atau selfie, dan lain-lain.
Namun hingga saat ini, belum ada informasi lebih lanjut mulai dari prosesor yang digunakan, sensor kamera, maupun rencana tanggal peluncuran ponsel lipat Oppo ini.
Xiaomi sendiri telah meluncurkan ponsel lipat pertamanya yaitu Mi Mix Fold dalam acara Mega Launch, 30 Maret 2021. Layar internalnya menggunakan OLED 8,01 inci dengan rasio 4:3 seperti tablet. Xiaomi mengklaim bahwa ukuran layarnya merupakan yang terbesar yang dipasang pada ponsel lipat.
Sementara, layar eksternal Mi Mix Fold berukuran 6,52 inci dengan rasio 27:9. Layar eksternal ini menggunakan panel AMOLED dengan resolusi 840×2520 pixel.
Versi standar ponsel ini memiliki bagian belakang yang dilapisi Gorilla Glass dengan tekstur keramik. Xiaomi juga menyediakan Edisi Khusus Keramik, yang memiliki bagian belakang keramik hitam.
Kedua versi Xiaomi Mi Mix Fold tersebut dijual di China dengan harga mulai dari 22 jutaan sampai 28 jutaan rupiah.