Pengguna internet di tanah air saat ini tengah tak sabar menunggu-nunggu jaringan 5G untuk dapat digunakan secara komersil di seluruh lokasi. Jaringan 5G yang telah digadang-gadang sebagai game changer dalam dunia selancar internet dengan kecepatan browsing dan download yang berkali-kali lipat jika dibandingkan dengan jaringan 4G ini, memang baru saja dalam proses uji di Indonesia.
Beberapa waktu yang lalu, provider terbesar di Indonesia, Telkomsel, telah mengantongi sertifikat kelayakan uji 5G komersilnya. Inilah operator pertama di Indonesia yang menyediakan jaringan 5G, meskipun pemakaiannya terbatas hanya pada beberapa daerah tertentu saja.
Tak lama kemudian disusul oleh operator besar lainnya, yaitu Indosat Ooredo. Pada konferensi pers tanggal 14 Juni lalu Indosat mengumumkan telah siap untuk mengoperasikan jaringan 5G di frekuensi 1,8GHz. Jaringan 5G Indosat Ooredo ini baru dapat dinikmati di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Solo, dan Makasar.
Operator ketiga yang telah menyusul uji kelayakan jaringan 5G adalah Smartfren. Uji coba yang dilakukan bersama Kementrian Komunikasi dan Informatika ini digelar pada 17 Juni lalu pada frekuensi 28 GHz.
Ini bukanlah kali pertama Smartfren melakukan uji coba jaringan 5G. Pada tahun 2019, Smartfren juga telah melakukan uji coba 5G pada frekuensi 28GHz. Uji coba ini dilakukan di kawasan Marunda, Jakarta Utara.
Lalu bagaimana hasil pengujian jaringan 5G Smartfren? Salah satu parameter pengujian jaringan 5G Smartfren kali ini adalah uji kecepatan download dengan menggunakan modem Mifi Smartfren yang menggunakan spektrum mmWave. Jaringan 5G Smartfren yang diarsitekturi 5G NR IU dari ZTE ini tercatat memiliki kecepatan download hingga 1,85 Gbps. Wow, artinya kita dapat mengunduh file besar seperti video atau film hanya dalam beberapa detik saja dengan Smartfren 5G ini.
Pada konferensi pers, juru bicara Smartfren mengemukakan bahwa pada pengujian jaringan 5G, kecepatan download pada handset stabil di angka 1,8 dan 1,7 Gbps.
Presiden director Smartfren Merza Fachys mengemukakan bahwa frekuensi milimeterWave yang digunakan Smartfren untuk jaringan 5G komersilnya diklaim memiliki kecepatan 10 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan dua operator lain yang telah mengantongi izin jaringan 5G komersil yaitu Telkomsel dan Indosar Ooredo yang telah melakukan uji coba dan komersialisasi 5G di frekuensi 2,3 GHz.
Dan hal ini memang terbukti dengan hasil uji jaringan 5G Smartfren yang menunjukkan kecepatan downloadnya bisa mencapai 1,8 Gbps. Namun, Merza menyatakan bahwa Smartfren akan menggelar riset lanjutan terlebih dahulu sebelum benar-benar merilis jaringan 5G nya untuk komersialisasi. Hal ini menunjukkan Smartfren tidak akan merilis 5G nya untuk kepentingan komersil dalam waktu dekat.
Merza juga mengatakan bahwa jaringan 5G Smartfren akan difokuskan untuk membantu pengembangan industri di tanah air. Jadi sasaran jaringan 5G Smartfren ini tidak hanya untuk pemakaian pribadi saja. Karena itu diperlukan kemantapan dan kesiapan yang maksimal untuk menyediakan jaringan 5G dengan manfaat yang optimal.