Penggunaan media sosial hampir tak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia. Kemajuan teknologi turut mendukung berkembangnya media sosial. Media sosial memang memberikan banyak manfaat jika digunakan dengan tepat. Melalui media sosial, seseorang dapat menambah pengetahuan serta mendapatkan informasi perkembangan yang sedang terjadi. Media sosial juga kini banyak dimanfaatkan dalam mendukung bisnis atau pekerjaan.
Namun tak bisa dipungkiri, keberadaan media sosial juga dapat membahayakan serta membawa dampak buruk. Hal ini dikarenakan maraknya penyalahgunaan untuk tujuan yang kurang baik dan terjadi terus menerus, termasuk di Indonesia. Nah, berikut ini adalah 5 macam penyalahgunaan media sosial yang kerap ditemukan.
- Peretasan dan Penipuan
Media sosial dapat digunakan untuk meretas data pribadi seseorang dan disebarluaskan di internet, atau untuk pencurian identitas. Hal ini tentunya menyebabkan kerugian terhadap orang lain. Selain itu, penipuan juga marak terjadi melalui media sosial. Modus yang digunakan pun cukup beragam. Mulai dari penipuan undian berhadiah, bukti transfer palsu, hingga pengiriman barang yang tidak sesuai dengan pesanan. - Perundungan atau Cyber Bullying
Perundungan menjadi salah satu penyebab utama depresi yang cukup populer. Tak hanya secara fisik, kini perundungan juga banyak dilakukan melalui media sosial atau dikenal dengan cyber bullying. Perundungan lewat dunia maya ini dilakukan dengan menyerang akun media sosial seseorang, misalnya dengan meninggalkan komentar jahat di akun tersebut. Serangan tersebut juga berpotensi meluas karena dapat menggiring opini masyarakat.
Cyber bullying dapat berpengaruh terhadap perkembangan orang yang dirundung tersebut, baik secara mental maupun karir. Bahkan hal ini juga kerap memicu seseorang untuk menghabisi nyawanya sendiri. - Tindakan Kriminal
Berbagai tindak kriminal juga banyak terjadi lewat media sosial. Modusnya, pelaku akan mendekati korban melalui akun media sosialnya, kemudian mengajak berkenalan hingga bertemu secara langsung. Selanjutnya, pelaku akan melakukan perilaku keji terhadap korbannya.
Hingga saat ini, telah banyak ditemukan kasus penculikan, perampokan, penganiayaan, pemaksaan, hingga perkosaan yang dilakukan oleh kenalan dari media sosial. - Penyebaran Hoax
Contoh penyalahgunaan media sosial yang tak kalah ramai adalah penyebaran hoax atau berita palsu. Berita yang disebarkan dapat beragam, mulai dari sekedar informasi bohong hingga perbuatan fitnah atau mencemarkan nama baik seseorang. Untuk itu, sebaiknya kita lebih bijak dalam memilah informasi. Sebelum ikut percaya apalagi menyebarkan berita yang diterima, cari tahu terlebih dahulu kebenaran informasi tersebut. - Aktivitas Seks Komersil
Tidak sedikit orang yang menggunakan media sosial untuk melakukan aktivitas seks komersil. Biasanya, motif pelaku berkaitan dengan faktor ekonomi. Alternatif ini dipilih sebagai ladang pemasukan untuk kebutuhan hidup karena dianggap lebih mudah dan praktis.
Aktivitas seks komersil dapat berupa mengirimkan foto atau video kepada pengguna jasa mereka, panggilan video seks, atau hingga berhubungan intim. Hal ini seringkali dipromosikan melalui media sosial yang memuat informasi tarif dan benefit pengguna jasa. Parahnya, perilaku ini juga banyak dilakukan oleh anak di bawah umur demi mendapatkan uang dengan mudah.
Selain bentuk-bentuk penyalahgunaan tersebut, media sosial juga memberikan dampak buruk yang terlihat ringan misalnya kecanduan. Kecanduan media sosial mungkin tidak merugikan orang lain. Namun hal tersebut dapat membuat seseorang terlalu asyik berselancar di dunia maya hingga mengabaikan dunia nyata. Pada akhirnya, perilaku ini akan sangat mengganggu kehidupan pribadi mereka. Oleh karena itu, hendaknya kita lebih bijak dalam memanfaatkan segala bentuk perkembangan teknologi termasuk media sosial. Jika digunakan dengan baik, media sosial dapat memberikan manfaat baik bagi diri sendiri maupun masyarakat.