Berapa Jumlah Pengguna Internet di Indonesia?

Pernahkah Anda bertanya-tanya berapa jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini? apakah pengguna internet Indonesia masuk 10 besar di dunia?

Sebenarnya, ada beberapa lembaga yang menyediakan mengenai data statistik pengguna internet di Indonesia. Salah satu lembaga yang menyediakan data tersebut adalah Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia ( APJII).

Menurut APJII, tahun 2017 lalu – Indonesia memiliki pengguna internet yang mencapai 143 juta orang. Jumlah ini mencapai 50 persen dari populasi Indonesia yang berada diangka 262 juta jiwa. Angka ini pun diprediksi akan terus meningkat seiring semakin banyaknya pembangunan infrastruktur di daerah yang belum optimal dibangun.

Dari pantauan APJII tersebut, sebanyak 57,70 persen pengguna internet berasal dari Pulau Jawa. Untuk Sumatera 19,09 persen, Kalimantan 7,97 persen, Sulawesi 6,73 persen, Bali-Nusa 5,63 persen, dan Maluku-Papua 2,49 persen.

Banyaknya manfaat yang bisa didapatkan dengan internet memang memmbuat banyak hal berubah termasuk dari gaya hidup, pendidikan, bisnis dan lainnya.

Anak muda mendominasi penggunaan internet

Masih dari data yang dirilis oleh APJII, pengguna internet di Indonesia mayoritasnya adalah anak muda yang berada di rentan usia 19 hingga 34 tahun. Dari rentan usia tadi, sebanyak 49,52 persen menjadi pengguna internet di Indonesia.

Banyak tren seperti sosial media hingga layanan seperti Youtube membuat maraknya pertumbuhan internet di kalangan anak muda.

Saat ini, semua orang bisa mengekspresikan diri dengan platform yang ada. Instagram juga menghadirkan layanan berbagi foto yang sangat digemari oleh masyarakat saat ini. Dari berbagai aplikasi lainnya, semuanya memang banyak didominasi oleh anak muda sehingga wajar saja jika pengguna internet di Indonesia didominasi oleh anak muda.

Untuk rentan usia 35 hingga 54 tahun, pengguna internet di Indonesia berada pada angka 29,55 persen. Selanjutnya kelompok remaja dari 13 hingga 18 tahun memiliki tingkat persentase 16,68 persen dalam penggunaan internet. Untuk usia diatas 54 tahun, penggunaan untuk internet hanya berkisar diangka 4,24 persen saja.

Perkembangan teknologi ini juga membuat banyak perubahan seperti halnya profesi. Saat ini profesi seperti Youtuber atau Selebgram menjadi salah satu profesi yang banyak digandrungi oleh masyarakat dan ini menajdi faktor yang diprediksi meningkatkan jumlah pengguna internet di Indonesia.

423 Kabupaten Sudah Terakses Jaringan 4G

Jaringan 4G menjadi salah satu fokus yang coba diperluas baik pemerintah melalui Kementerian Kementerian Komunikasi dan Informatika(Kemkominfo) maupun provider yang ada di Indonesia. Dengan jaringan 4G, masyarakat bisa menikmati internet yang jauh lebih cepat dibandingkan jaringan sebelumnya.

Rupanya, saat ini internet atau jaringan 4G sudah dirasakan hingga 423 Kabupaten di Indonesia. Jumlah ini meskipun sudah cukup besar tetapi masih perlu penambahan lagi.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan bahwa internet cepat seperti 4G sangat dibutuhkan. Berbagai hal saat ini memang terkoneksi dengan internet sehingga pemerataan 4G bisa membuat masyarakat bisa bersaing secara global.

Untuk terus menjaga dan meningkatkan kualitas dari jaringan yang ada, infrastruktur Teknologi dan Informasi (TIK) harus terus diperbaiki dan ditingkatkan. Hal ini yang menjadi perhatian Rudiantara mewakili instansi yang dipimpinnya.

Berada diperingkat 4 besar Asean

Tahun 2014 silam, Rudiantara mengatakna jika kondisi infrastruktur Indonesia berada dibawah Singapura, Malaysia dan Thailand.

Melihat catatan tersebut, menurut Rudiantara – perlu sekali untuk terus melakukan penggenjotan infrastruktur sehingag bisa mengejar ketertinggalan infrstruktur dari negara tetangga tadi.

Fokus pembangunan infrastruktur sendiri termasuk wilayah terluar, terpencil, dan terisolasi – hal ini merupakan hal yang sudah tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) 131. Pembuatan infrastruktur internet bagi wilayah tadi adalah untuk mempermudah informasi bagi mereka yang berada di daerah yang jauh khususnya untuk layanan seperti sekolah, kantor desa, dan juga puskesmas yang bisa didapatkan secara gratis.

Ada pun pembangunan berbagai program infrastruktur jaringan ini ditargetkan bisa terealisasi pada tahun 2019 mendatang. Rudiantara mengharapkan berbagai pembangunan infrastruktur yang telah berjalan bisa terselesaikan tahun depan.

Untuk jaringan 4G sendiri, Rudiantara mengatakan bahwa saat ini sudah ada 82 persen wilayah Indonesia yang sudah tersentuh jaringan 4G. Nantinya, ia berharap jaringan 4G akan bisa dinikmati oleh semua masyarakat Indonesia hingga daerah pelosok.

Wilayah seperti Papua dan Papua Barat sendiri juga dilakukan percepatan pembangunan. Setidaknya saat ini 41 Kabupaten di provinsi tersebut sudah mulai bisa segera meraskan jaringan 4G. Pembangunan infrasturuktur untuk 2 provinsi tersebut telah masuk 72-73 persen.

Oppo Patenkan Wireless Charging Terkencang Dunia

Berbagai inovasi pada smartphone tampaknya tak pernah ada habisnya. Perusahaan-perusahaan teknologi khususnya yang bersaing dalam dunia smartphone terus membuat berbagai hal baru dan berlomba-lomba untuk menjadi yang pertama menemukan teknologi baru tersebut.

Yang paling baru, Oppo dilaporkan tengah membuat wireless charging atau pengisian daya dengan teknologi nirkabel(tanpa kabel) dengan kecepatan pengisian tinggi. Desain ini pun langsung dipatenkan secara cepat oleh Oppo guna mengamankan dari hak cipta para pesaingnya.

Memang hingga saat ini hal tersebut masih merupakan rancangan dan pengajuan hak paten yang diajukan oleh Oppo guna mengamankan dari pesaingnya, tetapi teknologi ini diprediksi tak lama lagi akan segera meluncur.

Peluncuran teknologi ini akan membuat para pesaing Oppo panik. Bagaimana tidak, Oppo berada selangkah didepan untuk mengamankan teknologi terbaru ini.

Diprediksi akan diterapkan tahun 2019

Pesaing Oppo seperti Apple dan Samsung sudah memiliki teknologi pengisian nirkabel ini, meski begitu – kedua perusahaan belum menerapkan teknologi fast charging.

Teknologi pengisian nirkabel dengan fast charging menjadi rancangan anyar Oppo untuk menyaingi para pesaingnya. Setidaknya meskipun belum ada kepastian bagaimana dan kapan pastinya ini dikenalkan di publik, Oppo dikabarkan akan meluncurkan teknologi ini tahun 2019 mendatang.

Oppo tampaknya serius ingin membuat gebrakan baru guna menyaingi para pesaing. Dengan menggunakan teknologi fast charging nirkabel ini, Oppo bisa membuat pesaingnya harus membuat strategi baru.

Produk Oppo di tahun 2019 mendatang jika memang sesuai prediksi sudah akan mulai menggunakan teknologi ini. Teknologi wireless charging dengan kecepatan tinggi akan mendorong berbagai vendor untuk meningkatkan fitur pada ponsel keluarannya.

Meskipun saat ini, Oppo terbilang merupakan vendor smartphone yang cukup banyak memiliki penggemar, tetapi Oppo masih berada dibawah Samsung dan iPhone. Jika Oppo benar-benar mampu merealisasikan teknologi fast charging nirkabel ini, tampaknya vendor lain harus mewaspadai langkah Oppo yang perlahan mulai mengambil berbagai inovasi teknologi terkini.

Meskipun masih sebuah rancangan dan masih rumor, menarik untuk dinantik apakah Oppo berhasil menerapkan sistem wireless charging dengan kecepatan tinggi.

Facebook Lite Akan Diluncurkan di iOS

Facebook Lite memulai debutnya di Android tiga tahun lalu, tetapi hanya di pasar tertentu. Saat ini, Facebook Lite untuk Android tersedia di banyak negara, termasuk Amerika Serikat di mana diluncurkan kembali pada bulan Maret.

Meskipun telah meluncurkan versi stabil dari Facebook Lite di Android, perusahaan jaringan sosial tersebut menyediakan akses ke versi beta aplikasi untuk semua orang yang ingin mencoba fitur baru sebelum tersedia bagi masyarakat umum.

Sekarang, jika Anda memiliki perangkat iOS, Anda dapat bergabung dengan program beta juga, dengan asumsi Anda tinggal di salah satu wilayah di mana Facebook Lite untuk iOS tersedia. Sejauh yang kami tahu, versi beta dari Facebook Lite untuk iOS belum tersedia di Amerika Serikat. Saat ini aplikasi itu baru tersedia di Turki.

Facebook Lite dimaksudkan untuk mengurangi jumlah sumber daya versi standar dari aplikasi Facebook yang biasanya. Ini juga diperlukan agar dapat berjalan dengan baik pada smartphone / tablet yang menjalankan Android atau iOS.

Pertama, aplikasi membutuhkan lebih sedikit ruang penyimpanan karena beratnya hanya 5MB. Juga, banyak fitur yang termasuk dalam versi standar tidak akan tersedia dalam aplikasi “lite” untuk mengurangi jumlah data dan daya yang digunakannya.

Belum diketahui kapan pastinya dirilis

Masih terlalu dini untuk memprediksi kapan tepatnya Facebook Lite akan tersedia di perangkat iOS. Meski begitu, versi beta sudah diuji, dan mungkin tidak perlu waktu lama bagi pengembang untuk membawanya ke App Store.

Meskipun sudah ada versi Facebook standar, pengguna iOS tak sedikit yang berharap agar Facebook Lite yang lebih ringan ini bisa segera rilis dan bisa digunakan secepatnya.

Mau bagaimana pun, penggunaan paket data dan baterai yang lebih hemat bisa menjadi hal yang banyak dicari oleh pengguna iOS. Hal ini juga dikarenakan umumnya perangkat iOS memiliki baterai yang tidak terlalu awet, sehingga dengan menggunakan aplikasi ringan bisa membantu pengguna untuk mengurangi pengurasan daya yang lebih cepat.

Produsen Berharap 5G Bisa Membawa Pertumbuhan Smartphone

Layar yang dapat dilipat, dukungan untuk jaringan 5G, multi-kamera dan biometrik cerdas adalah empat fitur yang diharapkan produsen. Ini diharapkan mampu untuk mendorong konsumen untuk meningkatkan ponsel cerdas mereka selama dekade berikutnya, kata analis.

Penjualan smartphone meningkat karena kejenuhan di pasar negara maju. Kurangnya peluang pertumbuhan, dan kurangnya inovasi dalam perangkat keras yang menyebabkan orang-orang nongkrong ke perangkat mereka untuk jangka waktu yang lebih lama.

Namun, ABI Research yakin pencarian perluasan ini akan melihat smartphone sepenuhnya berubah pada 2027.

“Pasar smartphone telah melihat sejumlah besar perkembangan teknologi selama tahun-tahun sebelumnya, yang diperkirakan akan terus bergerak maju,” kata Stephanie Lawrence, Analis Riset di ABI Research.

“Agar vendor dapat menawarkan smartphone yang menonjol saat menciptakan diferensiasi, mereka harus terus mengembangkan dan menawarkan fitur transformatif baru yang memberi konsumen cara baru, unik, dan inovatif untuk berinteraksi dengan perangkat mereka.”

Pertumbuhan ponsel cerdas

Dukungan 5G adalah evolusi yang paling jelas. Jaringan komersial pertama akan ditayangkan pada tahun 2018. Pada akhirnya akan menawarkan kecepatan ultracepat, kapasitas lebih tinggi, dan latensi sangat rendah. Smartphone yang kompatibel pertama akan tiba pada 2019 dan ABI memprediksi akan ada lebih dari 1,4 miliar handset 5G pada 2027.

Selama periode yang sama, diharapkan akan ada 553 juta handset dengan dukungan untuk sidik jari yang dipamerkan (FOD) biometrik. Sementara smartphone unggulan akan menambahkan lebih banyak sensor kamera untuk meningkatkan kualitas foto.

Salah satu perubahan paling transformatif dalam faktor bentuk adalah tampilan.

Tampilan yang dimaksud adalah dapat dilipat dan memungkinkan pengalaman seperti tablet pada perangkat yang lebih kecil. Telepon pintar semacam itu telah dipuji selama beberapa waktu, tetapi manufaktur dan ketahanan yang rumit telah menjadi penghalang untuk implementasi.

Namun diperkirakan Samsung Galaxy X dan perangkat RAZR baru akan menampilkan smartphone lipat. Ini juga akan ada 248 juta dari mereka yang beredar pada tahun 2027.

Prancis Larang Siswa Bawa Ponsel ke Sekolah

Murid di Prancis akan dilarang membawa ponsel ke sekolah, menteri pendidikan negara itu telah mengumumkan.

Jean-Michel Blanquer mengatakan larangan itu telah dipertimbangkan oleh pemerintah untuk beberapa waktu. Ini akan berlaku pada awal tahun ajaran baru September ini.

Ponsel sudah dilarang dari ruang kelas, tetapi aturan baru akan melarang anak-anak sekolah menggunakannya di antara pelajaran dan selama jam istirahat.

“Hari-hari ini anak-anak tidak bermain di waktu istirahat lagi, mereka semua hanya di depan smartphone mereka dan dari sudut pandang pendidikan itu masalah,” kata Blanquer kepada program TV Le Grand Jury pada hari Minggu.

Belum jelas bagaimana larangan itu akan bekerja dalam kenyataan, dengan masalah-masalah yang harus diselesaikan termasuk di mana para siswa dapat menyimpan telepon mereka dan apakah para guru harus mencari siswa mereka.

“Kami sedang mengerjakan ini [larangan] dan itu bisa bekerja dengan berbagai cara,” tambah Mr Blanquer. “Ponsel mungkin diperlukan untuk tujuan pengajaran atau dalam keadaan darurat sehingga ponsel harus dikunci.”

Larangan itu akan mencakup sekolah dasar dan anak-anak berusia 11 hingga 15 tahun di sekolah yang dikenal sebagai “perguruan tinggi” di Perancis. Telepon tidak akan dilarang dari perguruan tinggi bentuk keenam.

Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji untuk melarang ponsel dalam manifestonya menjelang kemenangan pemilihannya pada Mei.

Diragukan beberapa pihak

Namun serikat kepala sekolah negara itu meragukan larangan apa pun dapat diberlakukan.

Sebuah kelompok yang mewakili orang tua anak-anak sekolah Perancis, Peep, sebelumnya mengatakan skeptis bahwa sebuah larangan bisa berhasil.

“Kami tidak berpikir itu mungkin saat ini,” Gerard Pommier, kepala Peep, mengatakan pada wartawan.

“Bayangkan sekolah menengah dengan 600 murid. Apakah mereka akan meletakkan semua telepon mereka dalam kotak? Bagaimana cara Anda menyimpannya? Dan mengembalikannya pada akhirnya?”

Persaingan Amerika-China Juga Terjadi di Teknologi 5G

China sedang menjajaki apakah penggabungan antara dua operatornya akan mengamankan keunggulannya di 5G di AS. Disisi lain, China juga bisa bekerja di negara bagian yang mendukung T-Mobile.

Perang perdagangan negara yang sedang berlangsung antara AS dan China dikatakan telah mendorong diskusi tentang bagaimana hal itu dapat memimpin dalam teknologi terbaru.

Penggabungan yang diusulkan antara dua dari tiga operator nirkabel China – China United Network Communication Group (China Unicom) dan China Telecommunications Corp (China Telecom) – bertujuan untuk mempercepat pengembangan layanan 5G.

Jika digabungkan, jaringan akan memiliki total hampir 600 juta pelanggan – menutup kesenjangan dengan China Mobile yang memiliki lebih dari 900 juta pelanggan. Keduanya akan mewakili jaringan nirkabel terbesar di dunia.

Bekerja dalam mendukung T-Mobile

T-Mobile AS saat ini sedang mencoba merger bersejarahnya sendiri dengan Sprint sebagai bagian dari kesepakatan senilai $ 26 miliar yang juga akan membawa jumlah pelanggan gabungan operator lebih dekat ke jaringan seluler terbesar di negara itu, AT & T dan Verizon.

Proposal ini sedang dicermati oleh regulator. Beberapa peningkatakan mengalami kekhawatiran pengurangan ke tiga operator utama akan menyebabkan pasar yang kurang kompetitif. T-Mobile dan Sprint berpendapat jika penggabungan diizinkan untuk dilanjutkan, itu akan membantu mereka menyebarkan layanan 5G lebih cepat.

Dengan perlombaan antara China dan AS untuk menjadi pemimpin di 5G. Regulator AS dapat melihat merger yang akan datang di China sebagai memberikan keuntungan besar. Akibatnya, mereka mungkin melihat merger T-Mobile / Sprint dalam yurisdiksi mereka sendiri dengan lebih baik.

Dalam kedua kasus tersebut, kemungkinan konsumen akan terpukul. Meskipun merger dapat mengarah pada peningkatan akses ke layanan, pengurangan dalam persaingan pasar kemungkinan akan meningkatkan harga. Hal ini dikarenakan operator berusaha untuk menutup biaya yang dikeluarkan untuk peningkatan jaringan.

Menurut Eric Xu, Ketua perusahaan peralatan telekomunikasi China raksasa Huawei, sebagian besar konsumen bahkan tidak akan melihat ‘perbedaan mendasar’ menggunakan 5G dari 4G.

Mari ktia tunggu, siapa yang akan lebih dahulu merealisasikan teknologi 5G. Apakah Amerika yang memang dikenal memiliki teknologi canggih, atau China yang sebagia kuda hitam?

Backup Chat WhatsApp di Google Drive Tidak Terenkripsi

Beberapa waktu lalu WhatsApp mengungumkan bahwa penggunanya bisa melakukan backup chat ke Google Drive tanpa perlu mengurangi kapasitas dari penyimpanan yang dimiliki yang biasa secara default sebesar 15 GB.

Kenyamanan yang diberikan oleh WhatsApp dengan menggangdeng Google Drive ini ternyata memiliki kekurangan. Kekurangan yang dimaksud adalah tidak di-enkripsi-nya data atau chat yang di-backup dalam media penyimapanan Google Drive tersebut. Dengan demikian, chat-chat yang di-backup bisa terbaca karena tidak adanya enkripsi pesan.

Pihak Facebook selaku pemilik WhatsApp pun mengkonfirmasi kebenaran tentang tidak di-enkripsi-nya chat yang dibackup di Google Drive. Dengan demikian, seseorang yang bisa mengakses Google Drive si pemilik akun WhatsApp dapat dengan mudah membaca isi pesan backup tersebut.

Dalam konfirmasinya, Facebook mengatakan bahwa “Media dan pesan yang Anda backup tidak diproteksi dengan enkripsi selama berada di Google Drive,”

Menyimpan di media internal untuk perlindungan enkripsi

Mau bagaimana pun, chat yang di backup di Google Drive memang memudahkan dan tidak membebankan media penyimpanan Anda – tetapi perlu diketahui bahwa tidak di-enkripsi-nya pesan dan media adalh salah satu kekurangannya.

Sebenarnya, Google Drive bukan satu-satunya layanan backup data dan media WhatsApp yang tidak memberikan enkripsi. Layanan dari iCloud pun tidak memberikan proteksi untuk penyimpanan backup pesan dan media baik untuk WhatsApp maupun aplikasi pesan instan lainnya.

Solusi terbaik untuk ini tentu saja melakukan backup lalngsung di media sendiri seperti memory penyimpanan pada smartphone.

Meski begitu, backup data dan media WhatsApp untuk data-data seperti foto atau video cukup membantu karena akan memberikan keuntungan tidak mengurangi media penyimpanan yang Anda miliki. Memang ini, tergantung dari kebutuhan, dan yang pasti menyimpan dengan media sendiri masih menjadi salah satu yang sangat dianjurkan sehingga tidak perlu was-was dalam pencurian data secara online.

Tambahan, media penyimpanan lokal sendiri juga memiliki resiko seperti kerusakan atau kehilangan dari perangkat yang digunakan untuk melakukan backup.

Mungkinkah 2019 Smartphone 5G Mulai Dipasarkan?

Saat ini, smartphone yang dijual ke publik telah mendukung jaringan 4G. Teknologi jaringan ini merupakan kelanjutan dari teknologi sebelumnya yaitu 3G.

Meskipun sebenarnya 4G sudah cukup lama ada, tetapi jaringan dan dukungan smarpthone memang baru bisa dirasakan akhir-akhir ini. Pengguna smartphone pun semakin dimanjakan oleh berbagai vendor yang menawarkan smartphone yang sudah mendukung jaringan 4G.

Perkembangan sudah pasti, dan kini teknologi 5G digadang-gadang akan segera masuk secara komersil. Baik dari sisi jaringan maupun perangkat, 5G diprediksi tidak lama lagi akan bisa dirasakan secara global.

Tapi apakah di tahun 2019, teknologi 5G baik jaringan maupun smartphone sudah akan menjamur seperti halnya teknologi 4G hari ini?

Beberapa vendor baik layanan internet maupun smartphone saat ini memang telah menyiapkan berbagai persiapan mengenai teknologi 5G. Ini bukan hanya menjadi pekerjaan bagi vendor internet, namun juga pada vendor smartphone yang harus bisa menerapkan 5G dengan baik.

Tahun 2019, meskipun teknologi 5G diprediksi mulai dikembangkan secara pulik, tetapi penerapan pada smartphone sendiri membutuhkan waktu yang lebih lama dari itu.

Kendala 5G pada smartphone

Penggunaan teknologi 5G pada smartphone memang menemui beberapa hambatan. Mulai dari bagaimana peletakan 5G di smartphone yang memakan ruang cukup besar hingga daya baterai yang sangat boros menjadi isu utama bagaimana penggunaan 5G di smartphone nantinya.

Pekerjaan rumah bagi para vendor tersebut memang diprediksi membutuhkan waktu yang cukup lama. Setidaknya jika Anda berpikir bahwa layanan 5G bisa digunakan secara global pada tahun 2019, tampaknya ini terlalu cepat.

Penggunaan teknologi 5G memang diprediksi terus dikembangkan, namun untuk 2019, masih banyak kendala yang perlu diselesaikan oleh pihak-pihak terkait sehingga bisa merealisasikan smartphone dengan teknologi 5G yang bisa dinikmati secara global seperti halnya teknologi 4G saat ini.

Di Indonesia sendiri, jaringan 4G sendiri belum ada merata diseluruh Indonesia. Beberapa daerah bahkan masih belum tersentuh internet 4G sehingga untuk berbicara 5G tampaknya untuk Indonesia masih terlalu sore.

Pemerataan 4G yang hingga kini masih terus dilakukan di Indonesia sendiri masih menjadi pekerjaan rumah bagi vendor. Tampaknya untuk di Indonesia sendiri, tahun 2019 – 4G masih menjadi primadona khususnya bagi daerah yang belum merasakan jaringan tersebut.

Bijak Menggunakan Sosial Media

Sosial media menjadi salah satu kebutuhan yang kini terdapat pada kehidupan masyarakat modern. Sosial media seperti namanya merupakan sebuah media yang memungkinkan berbagai penggunanya untuk saling bersosialisasi(berinteraksi). Saat ini sudah banyak bermuculan berbagai aplikasi sosial media, sebut saja Facebook, Twitter, Instagram dan lainnya.

Kemunculan berbagai sosial media ini tentu memberikan manfaat, tetapi layaknya sebuah pedang bermata dua, ini juga memiliki dampak negatif.

Kita berbicara tentang sosial media yang berarti berbicara tentang sebuah dunia baru yang bisa saling berinteraksi. Layaknya sebuah interaksi nyata, di sosial media kita dapat berinteraksi dengan berbagai orang dari berbagi negara, latar belakang dan macam-macam.

Melihat dari luasnya pengaruh sosial media saat ini, sangat penting bijak untuk menggunankanya. Tidak sedikit berbagai isu atau berita bohong(hoax) banyak disebarkan melalui sosial media, ini bisa menjadi permasalahan pelik apabila tidak ditangani oleh semua aspek.

Bijak menggunakan sosial media

Dengan semakin mudahnya mendapat informasi dan menyebarknya, sosial media menjadi semakin banyak digunakan. Ini tentunya memberikan banyak sisi positif karena kita bisa mengetahui apa pun yang ada diujung dunia dalam hitungan detik, tetapi ini menimbulkan permasalahan baru.

Permasalahan baru yang dimaksud adalah dengan semakin mudahnya menyebarkan informasi-informasi hoax, ujaran kebencian dan berbagai hal negatif lainnya. Ini pun terjadi bukan hanya di Indonesia saja, tetapi juga pada negara-negara yang bisa dikatakan sebagai negara maju.

Sebagai pengguna media sosial, penting untuk mengetahui dan mengecek secara berulang mengenai apa informasi yang diterima. Anda tidak bisa menerima informasi yang diterima secara mentah-mentah khususnya jika ini dibagikan oleh orang atau media yang belum tentu memiliki tingkat kredibilitas tinggi.

Berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi menjadi langkah awal yang bisa diterapkan pengguna media sosial sehingga tidak termakan dampak negatif yang bisa ditimbulkan oleh media sosial itu sendiri.

Ada banyak isu yang beredar di internet dan tidak semua isu tersebut benar adanya. Ini tentu berbahaya karena informasi yang belum tentu kebenarnya bisa membuat perpecahan dan lebih besar lagi membuat kacau suatu negara.

Jika tidak ingin mengalami hal tersebut, gunakanlah sosial media secara bijak. Manfaatkan sosial media sebagai media pembelajaran, media berbagi hal positif bahkan sebagai cara untuk mencari uang.